Shalat Berjama’ah

Dirinya tak lagi muda. Tubuh yang sudah seperti orang yang ruku’ dalam salat itu berjalan tertatih-tatih dengan sebuah tongkat. Usianya hampir mencapai tujuh puluhan. Lewat jendela kamarku, aku memperhatikannya menyusuri jalan tanah di samping rumah. Tujuannya satu, yaitu Masjid Jihad Koto Tingga. Suara azan shalat ashar sudah terdengar. Aku masih melamun memperhatikan nenek itu. Aku begitu kagum kepadanya. Dengan kondisi tubuh yang demikian, dia masih tetap pergi ke Masjid untuk shalat berjamaah.
Pemuda itu berumur sekitar tiga puluhan. Jalannya tak lagi seperti manusia normal. Kaki kirinya lebih panjang dari kaki kanannya. Continue reading “Shalat Berjama’ah”